EKONOMI-PENDAPATAN NASIONAL-PERTEMUAN 4
Pendapatan Nasional
Manfaat Pendapatan Nasional
Lalu kamu bertanya-tanya tidak, sebetulnya untuk apa pendapatan nasional? Kenapa kita harus menghitungnya? Berikut kita bahas beberapa manfaat dari pendapatan nasional, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Mengetahui struktur perekonomian suatu negara
- Melihat dan mengetahui perkembangan perekonomian dari satu waktu ke waktu lain
- Mengetahui perekonomian antar daerah
- Membandingkan kemajuan ekonomi antar negara
- Menjadi sumber informasi bagi pemerintah
Pendekatan Penghitungan Pendapatan Nasional
Selain pengertian dan manfaat yang dijelaskan diatas, kita juga bisa mencoba memahami pendapatan nasional melalui tiga pendekatan, yang sama dengan pendekatan untuk perhitungannya. Pendekatan tersebut adalah produksi, pendapatan, dan pengeluaran.
Jika pendapatan nasional dilihat dengan sudut pandang pendekatan produksi, maka dapat diartikan sebagai penjumlahan nilai tambah, yang diperoleh dari setiap jasa dan barang. Keduanya, dihasilkan oleh suatu negara dalam satu periode tertentu.
Kalau kita melihatnya berdasarkan pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional dapat diartikan sebagai jumlah pengeluaran seluruh pelaku ekonomi. Baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal itu dihitung dalam satu periode tertetu, umumnya dalam kurun waktu satu tahun.
1. Pendekatan Produksi
Pendekatan yang menghitung seluruh nilai tambah dari barang/jasa yang dihasilkan dalam suatu sektor tertentu.
Penggunaan metode ini punya tujuan penting yakni untuk mengetahui besarnya sumbangan semua sektor ekonomi dalam perkembangan pendapatan nasional dan sebagai salah satu cara untuk menghindari double count atau perhitungan dua kali dengan cara hanya menghitung nilai produksi netto pada berbagai tahap proses produksi.
Pendekatan Produksi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + …. (Pn x Qn)
Y = Pendapatan Nasional
P1 = Harga barang ke-1
Q1 = Jenis barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n
Qn = Jenis barang k-n
2. Pendekatan Pendapatan
Satu lagi adalah pendekatan pendapatan. Menyambung dari bagian sebelumnya, kita akan bahas pengertian pendapatan nasional dari sudut pandang pendekatan pendapatan. Kenapa harus dipisah? Karena artikel ini memang diniatkan untuk membahas pendekatan pendapatan.
Berdasarkan pada pendekatan pendapatan atau yang dapat dikatakan sebagai pendekatan pemasukan, pendapatan nasional merupakan pendapatan yang dihitung jumlahnya berdasarkan pendapatan yang diterima oleh suatu faktor produksi. Nantinya digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di suatu negara. Ini juga berlaku dalam satu periode tertentu.
Jika membahasnya untuk metode perhitungan, pendekatan pemasukan menjelaskan cara menghitung pendapatan nasional. Caranya adalah dengan menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh seluruh lapisan masyarakat, yang asalnya dari faktor-faktor produksi.
Pernyataan lain juga datang untuk menjelaskan pengertian dari pendekatan pemasukan. Pernyataan tersebut menjelaskan, pendekatan pemasukan merupakan metode perhitungan pendapatan nasional dengan menghitung beberapa unsur. Unsur tersebut adalah kompensasi untuk pekerja, keuntungan perusahaan, pendapatan usaha perorangan, pendapatan sewa, dan pendapatan neto.
Pendekatan yang menghitung seluruh balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor produksi akibat dari penyerahan faktor produksi kepada produsen.
Faktor-faktor produksi yang termasuk dalam proses penghitungan adalah: gaji dan upah para pekerja, pendapatan usaha perorangan, pendapatan sewa, bunga netto, dan keuntungan perusahaan.
Pendekatan Pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = r + w + i + p
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lain-lain
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
Pendekatan pendapatan dapat dikatakan sebagai pendekatan pemasukan atau income approach. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Y = r + w + i + p
Untuk membuat ini lebih jelas lagi, simbol-simbol yang ada dalam rumus diatas merupakan bagian yang tercatat dalam faktor produksi. Faktor produksi inilah yang dijumlahkan dalam pendekatan pemasukan untuk pendapatan nasional. Berikut penjelasan faktornya.
Faktor Produksi | Balas Jasa | Simbol |
Tanah | Sewa | r (rent) |
Tenaga kerja | Upah atau gaji | w (wages) |
Modal | Bunga | i (interest) |
Skill | Laba | p (profit) |
Contoh Perhitungan dengan Rumus Pendekatan Pendapatan
Kalau kamu sudah mengerti beberapa teori terkait pendekatan pemasukan, sekarang kita akan coba dengan satu contoh kasus. Harapannya, contoh kasus ini dapat membuat kamu lebih paham dengan materi yang kita bahas ini.
Misalkan, dalam sebuah kasus, sebuah unit usaha membutuhkan lokasi untuk kantor, kemudian mereka menyewa tanah seharga Rp. 70.000.000. Lalu dalam sebulan, pendapatan dalam bentuk upah untuk pekerja sebesar Rp. 400.000.000.
Selain itu, perusahaan tersebut memiliki bunga modal usaha sebesar Rp. 50.000.000. Perusahaan tersebut juga memiliki laba usaha sejumlah Rp. 35.000.000. Lalu bagaimana kita menghitung pendapatannya?
Y = r + w + i + p
Pendapatan = Rp. 70.000.000 + Rp. 400.000.000 + Rp. 50.000.000 + Rp. 35.000.000
= Rp. 555.000.000
Dengan begitu, hasil dari pendapatannya adalah Rp. 555.000.000
Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan yang menghitung seluruh pengeluaran yang dikeluarkan oleh rumah tangga seperti konsumsi masyarakat, investasi pengusaha, pengeluaran pemerintah, dan selisih ekspor-impor atau sektor rumah tangga luar negeri.
Pengeluaran di dalam masyarakat pun dapat dibedakan jadi beberapa jenis seperti: pengeluaran konsumsi oleh perorangan/perusahaan, pengeluaran konsumsi pemerintah pusat/daerah, investasi domestik bruto, dan pembelian barang/jasa ekspor oleh masyarakat luar negeri.
Pendekatan Pengeluaran dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = C + I + G + (X – M)
Y = Pendapatan Nasional
C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
Pengeluaran konsumsi : Rp30.000.000.000,00
Investasi pengusaha : Rp20.000.000.000,00
Ekspor : Rp17.000.000.000,00
Impor : Rp7.000.000.000,00
Pengeluaran Pemerintah : Rp15.000.000.000,00
Untuk dapat mencari hitungan pada soal tersebut, maka kamu perlu menggunakan rumus berikut:
Y=C+I+G+(X-M)
Y= Pendapatan Nasional
C= Konsumsi
I= Investasi
G= Pengeluaran Pemerintah
X= Ekspor
M=Impor
Pada soal diketahui:
C= Rp30.000.000.000,00
I= Rp20.000.000.000,00
G= Rp15.000.000.000,00
X= Rp17.000.000.000,00
M= Rp7.000.000.000,00
Jadi:
Y=C+I+G+(X-M)
Y= 30.000.000.000,00+20.000.000.000,00+15.000.000.000,00+(17.000.000.000,00-7.000.000.000,00)
= 75.000.000.000,00
Konsep Pendapatan Nasional
Ada beberapa konsep pendapatan nasional, antara lain:
1. GDP (Gross Domestic Product)
GDP atau Produk Domestik Bruto (PDB) adalah jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara termasuk produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing yang tinggal atau berada di negara tersebut dalam waktu tahun tertentu.
2. GNP (Gross National Product)
GNP atau Produk Nasional Bruto (PNB) adalah jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara termasuk produk yang dihasilkan oleh masyarakatnya yang tinggal di luar negeri tapi tidak memperhitungkan produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing yang tinggal di dalam negeri dalam waktu tahun tertentu. GNP = GDP – pendapatan faktor netto dari luar negeri.2.
PNB = PDB + produk WNI di dalam negeri – produk WNA di dalam negeri
3. NNP (Net National Product)
NNP atau Produk Bersih Nasional adalah GNP setelah dikurangi penyusutan modal.
PNN = GNP – penyusutan – barang pengganti modal
4. NNI (Net National Income)
NNI atau Pendapatan Nasional Bersih adalah NNP setelah dikurangi pajak tidak langsung.
NNI = PNN – pajak tidak langsung + subsidi
5. PI (Personal Income)
PI atau Pendapatan Perseorangan adalah pendapatan yang secara formal diterima oleh masyarakat. Besarnya PI adalah NNI dikurangi dengan dana sosial, pajak perusahaan, laba tidak dibagikan, dan ditambah dengan transfer payment pemerintah.
PP = NNI + pembayaran transfer – (segala jenis iuran, laba, dan pajak perseorangan)
6. DI (Disposable Income)
DI adalah pendapatan yang benar-benar diterima oleh masyarakat dan siap untuk dibelanjakan. Besarnya DI adalah PI setelah dikurangi dengan pajak langsung.
PD = PP – pajak langsung
contoh soal
Nama: Alhafid Ilyas
BalasHapusPak saya sudah siap membaca materi nya
Nama: Nia wendri
BalasHapusAssalamualaikum pak saya telah membaca materi yang di berikan
Nama:Safri Hayati
BalasHapusPak saya sudah membaca membaca materi yg bapak berikan
Nama:Amirul aswat
BalasHapusSaya sudah siap membaca materinya
Nama sri Wahyuni telah membaca materi ini
BalasHapusSaya ashaburrasyidi Sudah selesai membaca materinya
BalasHapus