EKONOMI-PENDAPATAN NASIONAL-PERTEMUAN 4

Materi Pokok : Pendapatan Nasional
Sub Materi : Pengertian, Konsep dan Cara perhitungan pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional 


Naik 42%, Emiten Pemilik Mitra10 Cetak Laba Rp57 Miliar : Okezone ...

Pengertian Pendapatan Nasional
Sebenarnya apa sih arti dari pendapatan nasional itu? Kalau ditelusuri satu per satu, menurut rumusan KBBI, pendapatan adalah perhitungan banyaknya uang yang akan diterima. Sedangkan nasional adalah hal yang meliputi suatu bangsa atau negara. Apakah Quipperian sudah mulai mengerti?

Jadi, pendapatan nasional adalah jumlah perhitungan atau pendapatan yang diterima oleh seluruh masyarakat pada suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam kurun waktu tertentu, biasanya selama satu tahun.
Pendapatan nasional ini sering dijadikan indikator untuk mengukur laju perkembangan dan pembangunan negara dari waktu ke waktu. Sistem pendapatan nasional ini digunakan untuk mengumpulkan informasi penghitungan terhadap:

- Nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh negara
- Nilai berbagai jenis pengeluaran atas produksi nasional
- Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menciptakan produk nasional tersebut

Manfaat Pendapatan Nasional

Lalu kamu bertanya-tanya tidak, sebetulnya untuk apa pendapatan nasional? Kenapa kita harus menghitungnya? Berikut kita bahas beberapa manfaat dari pendapatan nasional, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Mengetahui struktur perekonomian suatu negara
  • Melihat dan mengetahui perkembangan perekonomian dari satu waktu ke waktu lain
  • Mengetahui perekonomian antar daerah
  • Membandingkan kemajuan ekonomi antar negara
  • Menjadi sumber informasi bagi pemerintah

Pendekatan Penghitungan Pendapatan Nasional

Selain pengertian dan manfaat yang dijelaskan diatas, kita juga bisa mencoba memahami pendapatan nasional melalui tiga pendekatan, yang sama dengan pendekatan untuk perhitungannya. Pendekatan tersebut adalah produksi, pendapatan, dan pengeluaran.

Jika pendapatan nasional dilihat dengan sudut pandang pendekatan produksi, maka dapat diartikan sebagai penjumlahan nilai tambah, yang diperoleh dari setiap jasa dan barang. Keduanya, dihasilkan oleh suatu negara dalam satu periode tertentu.

Kalau kita melihatnya berdasarkan pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional dapat diartikan sebagai jumlah pengeluaran seluruh pelaku ekonomi. Baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal itu dihitung dalam satu periode tertetu, umumnya dalam kurun waktu satu tahun.

1. Pendekatan Produksi

Pendekatan yang menghitung seluruh nilai tambah dari barang/jasa yang dihasilkan dalam suatu sektor tertentu.

Penggunaan metode ini punya tujuan penting yakni untuk mengetahui besarnya sumbangan semua sektor ekonomi dalam perkembangan pendapatan nasional dan sebagai salah satu cara untuk menghindari double count atau perhitungan dua kali dengan cara hanya menghitung nilai produksi netto pada berbagai tahap proses produksi.

Pendekatan Produksi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + …. (Pn x Qn)

Y = Pendapatan Nasional

P1 = Harga barang ke-1

Q1 = Jenis barang ke-1

Pn = Harga barang ke-n

Qn = Jenis barang k-n

Contoh Metode Pendekatan Produksi

metode perhitungan pendapatan nasional

 

2. Pendekatan Pendapatan

Satu lagi adalah pendekatan pendapatan. Menyambung dari bagian sebelumnya, kita akan bahas pengertian pendapatan nasional dari sudut pandang pendekatan pendapatan. Kenapa harus dipisah? Karena artikel ini memang diniatkan untuk membahas pendekatan pendapatan.

Berdasarkan pada pendekatan pendapatan atau yang dapat dikatakan sebagai pendekatan pemasukan, pendapatan nasional merupakan pendapatan yang dihitung jumlahnya berdasarkan pendapatan yang diterima oleh suatu faktor produksi. Nantinya digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di suatu negara. Ini juga berlaku dalam satu periode tertentu.

Jika membahasnya untuk metode perhitungan, pendekatan pemasukan menjelaskan cara menghitung pendapatan nasional. Caranya adalah dengan menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh seluruh lapisan masyarakat, yang asalnya dari faktor-faktor produksi.

Pernyataan lain juga datang untuk menjelaskan pengertian dari pendekatan pemasukan. Pernyataan tersebut menjelaskan, pendekatan pemasukan merupakan metode perhitungan pendapatan nasional dengan menghitung beberapa unsur. Unsur tersebut adalah kompensasi untuk pekerja, keuntungan perusahaan, pendapatan usaha perorangan, pendapatan sewa, dan pendapatan neto.

Pendekatan yang menghitung seluruh balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor produksi akibat dari penyerahan faktor produksi kepada produsen.

Faktor-faktor produksi yang termasuk dalam proses penghitungan adalah: gaji dan upah para pekerja, pendapatan usaha perorangan, pendapatan sewa, bunga netto, dan keuntungan perusahaan.

Pendekatan Pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = r + w + i + p

Y = Pendapatan Nasional

r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lain-lain

w = Pendapatan bersih dari sewa

i = Pendapatan dari bunga

p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan

 Setelah mengetahui pengertian dan berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitungnya, kita akan coba lihat rumus perhitungan pendapatan nasional, jika kita hitung dengan pendekatan pemasukan.

Pendekatan pendapatan dapat dikatakan sebagai pendekatan pemasukan atau income approach. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Y = r + w + i + p

Untuk membuat ini lebih jelas lagi, simbol-simbol yang ada dalam rumus diatas merupakan bagian yang tercatat dalam faktor produksi. Faktor produksi inilah yang dijumlahkan dalam pendekatan pemasukan untuk pendapatan nasional. Berikut penjelasan faktornya.

Faktor ProduksiBalas JasaSimbol
TanahSewar (rent)
Tenaga kerjaUpah atau gajiw (wages)
ModalBungai (interest)
SkillLabap (profit)

Contoh Perhitungan dengan Rumus Pendekatan Pendapatan

Kalau kamu sudah mengerti beberapa teori terkait pendekatan pemasukan, sekarang kita akan coba dengan satu contoh kasus. Harapannya, contoh kasus ini dapat membuat kamu lebih paham dengan materi yang kita bahas ini.

Misalkan, dalam sebuah kasus, sebuah unit usaha membutuhkan lokasi untuk kantor, kemudian mereka menyewa tanah seharga Rp. 70.000.000. Lalu dalam sebulan, pendapatan dalam bentuk upah untuk pekerja sebesar Rp. 400.000.000.

Selain itu, perusahaan tersebut memiliki bunga modal usaha sebesar Rp. 50.000.000. Perusahaan tersebut juga memiliki laba usaha sejumlah Rp. 35.000.000. Lalu bagaimana kita menghitung pendapatannya?

Y = r + w + i + p

Pendapatan    = Rp.  70.000.000 + Rp. 400.000.000 + Rp. 50.000.000 + Rp. 35.000.000

= Rp. 555.000.000

Dengan begitu, hasil dari pendapatannya adalah Rp. 555.000.000

Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan yang menghitung seluruh pengeluaran yang dikeluarkan oleh rumah tangga seperti konsumsi masyarakat, investasi pengusaha, pengeluaran pemerintah, dan selisih ekspor-impor atau sektor rumah tangga luar negeri.

Pengeluaran di dalam masyarakat pun dapat dibedakan jadi beberapa jenis seperti: pengeluaran konsumsi oleh perorangan/perusahaan, pengeluaran konsumsi pemerintah pusat/daerah, investasi domestik bruto, dan pembelian barang/jasa ekspor oleh masyarakat luar negeri.

Pendekatan Pengeluaran dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = C + I + G + (X – M)

Y = Pendapatan Nasional

C = Konsumsi rumah tangga

I = Investasi

G = Pengeluaran pemerintah

X = Ekspor

M = Impor

Diketahui data berikut:

Pengeluaran konsumsi                 : Rp30.000.000.000,00

Investasi pengusaha                     : Rp20.000.000.000,00

Ekspor                                             : Rp17.000.000.000,00

Impor                                               : Rp7.000.000.000,00

Pengeluaran Pemerintah               : Rp15.000.000.000,00

Untuk dapat mencari hitungan pada soal tersebut, maka kamu perlu menggunakan rumus berikut:

Y=C+I+G+(X-M)

Y= Pendapatan Nasional

C= Konsumsi

I= Investasi

G= Pengeluaran Pemerintah

X= Ekspor

M=Impor

Pada soal diketahui:

C= Rp30.000.000.000,00

I= Rp20.000.000.000,00

G= Rp15.000.000.000,00

X= Rp17.000.000.000,00

M= Rp7.000.000.000,00

Jadi:

Y=C+I+G+(X-M)

Y= 30.000.000.000,00+20.000.000.000,00+15.000.000.000,00+(17.000.000.000,00-7.000.000.000,00)

75.000.000.000,00

Konsep Pendapatan Nasional

Ada beberapa konsep pendapatan nasional, antara lain:

1. GDP (Gross Domestic Product)

GDP atau Produk Domestik Bruto (PDB) adalah jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara termasuk produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing yang tinggal atau berada di negara tersebut dalam waktu tahun tertentu.

2. GNP (Gross National Product)

GNP atau Produk Nasional Bruto (PNB) adalah jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara termasuk produk yang dihasilkan oleh masyarakatnya yang tinggal di luar negeri tapi tidak memperhitungkan produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing yang tinggal di dalam negeri dalam waktu tahun tertentu. GNP = GDP – pendapatan faktor netto dari luar negeri.2.

PNB = PDB + produk WNI di dalam negeri – produk WNA di dalam negeri


3. NNP (Net National Product)

NNP atau Produk Bersih Nasional adalah GNP setelah dikurangi penyusutan modal.

PNN = GNP – penyusutan – barang pengganti modal


4. NNI (Net National Income)

NNI atau Pendapatan Nasional Bersih adalah NNP setelah dikurangi pajak tidak langsung.

NNI = PNN – pajak tidak langsung + subsidi


5. PI (Personal Income)

PI atau Pendapatan Perseorangan adalah pendapatan yang secara formal diterima oleh masyarakat. Besarnya PI adalah NNI dikurangi dengan dana sosial, pajak perusahaan, laba tidak dibagikan, dan ditambah dengan transfer payment pemerintah.

PP = NNI + pembayaran transfer – (segala jenis iuran, laba, dan pajak perseorangan)

6. DI (Disposable Income)

DI adalah pendapatan yang benar-benar diterima oleh masyarakat dan siap untuk dibelanjakan. Besarnya DI adalah PI setelah dikurangi dengan pajak langsung.

PD = PP – pajak langsung

contoh soal

Contoh Kasus

Deri adalah warga negara Indonesia yang bekerja di dalam negeri dan mempunyai pendapatan Rp. 2.000.000. sedangkan Kevin adalah warga asing yang bekerja di Indonesia dengan penghasilan Rp. 3.000.000. nah, selanjutnya Asep adalah warga Indonesia yang bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp. 4.000.000. Dari contoh kasus berikut, kita bisa menghitung PNB sebagai berkut:

konsep pendapatan nasional


Contoh Kasus

Di indonesia pada tahun 2014 GNP atas dasar harga berlaku Rp. 300 triliun. Disamping itu terdapat penyusutan/depresiasi Rp. 100 triliun. Maka diperoleh NPP sebesar:

NNP = 300-100

NNP = 200 triliun


Contoh Kasus


GNP Indonesia atas dasar haga pada tahun 2014 berlaku Rp. 500 triliun. Depresiasi/penyusutan diketahui sebesar Rp. 100 triliun. Dikenakan pula pajak tidak langsung dikurangi subsidi sebesar Rp. 150 triliun. Maka diperoleh PN sebesar


NNI = 500-100-150

NNI = 250 triliun

Contoh Kasus

Misalnya pada suatu negara diketahui Personal Income (PI) adalah Rp. 80 triliun dengan pajak langsung sebesar Rp. 8 triliun, jadi pendapatan disposibelnya adalah:

DI = Rp.80 triliun – Rp. 8 triliun = Rp. 72 triliun


Pendapatan per Kapita (Income per Capita)

Pendapatan per Kapita (Income per Capita) adalah pendapatan rata-rata penduduk pada suatu negara yang umumnya dalam satu tahun.

Menurut definisi lain, pendapatan perkapita merupakan jumlah nilai barang dan jasa rata-rata yang diperoleh atau tersedia untuk setiap penduduk di suatu negara dan pada periode tertentu.

Pada umumnya, yang dipakai untuk menghitung pendapatan perkapita dalam konsep pendapatan nasional adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB). Jadi pendapatan per kapita pada suatu negara bisa dihitung dengan rumus berikut ini:

contoh perhitungan pendapatan per kapita

contoh perhitungan pendapatan per kapita 2

Contoh Kasus

Pada tahun t, suatu negara memiliki Produk Nasional Bruto (PDB) sebesar Rp. 3.000.000.000. Diketahui jumlah penduduknya sebanyak 10.000.0000 jiwa. Berapakah besarnya pendapatan per kapita pada tahun t di negara tersebut?

Jawab:

PNB per kapita negara pada tahun t adalah:

PNB per kapita = Rp. 3.000.000.000 : 10.000.000 = Rp. 300 

Perhitungan Pendapatan Nasional

Berdasarkan komponen pendapatan nasional diatas, bisa kita susun skema perhitungan pendapatan nasional sebagai berikut:

7 konsep pendapatan nasional



6 Responses to "EKONOMI-PENDAPATAN NASIONAL-PERTEMUAN 4"

  1. Nama: Alhafid Ilyas
    Pak saya sudah siap membaca materi nya

    BalasHapus
  2. Nama: Nia wendri
    Assalamualaikum pak saya telah membaca materi yang di berikan

    BalasHapus
  3. Nama:Safri Hayati
    Pak saya sudah membaca membaca materi yg bapak berikan

    BalasHapus
  4. Nama:Amirul aswat
    Saya sudah siap membaca materinya

    BalasHapus
  5. Nama sri Wahyuni telah membaca materi ini

    BalasHapus
  6. Saya ashaburrasyidi Sudah selesai membaca materinya

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel